Kalo Normal Academic itu, sebelum mereka masuk ke kelas 5, pada tahun ke-4 harus ngerjain ujian nasional ”N” level tes buat naik kelas. Setelah mereka melewati kelas 5, ada ujian nasional lagi yang namanya ”O” Level Test.
Untuk kelas Normal Technical, bisa disamain sama SMK. Jadi, setelah mereka lulus secondary school, mereka bisa lanjutin ke Institute of Technical Education selama dua tahun, atau sekolah lanjutan buat mereka yang mau nerusin ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, Polytechnic (kalau mau dapetin diploma), bisa juga langsung kerja.
Pelajaran yang mereka dapet juga gak beda-beda banget sama kita di Indonesia, misalnya Bahasa Inggris, Matematika, IPA, IPS, Seni, juga pelajaran yang namanya Mother Tongue Language atau pelajaran bahasa sesuai bahasa ”ibu” mereka. Ini secara Singapura kan salah satu negara multirasial. Misalnya, mereka yang orang Melayu akan mempelajari bahasa Malay, bagi mereka yang Chinese bisa belajar bahasa Mandarin, mereka yang berasal dari India akan mempelajari bahasa Tamil. Nah, hampir semua mata pelajaran itu diujikan dalam ”O” Level Test alias UN versi Singapura.
UN versi Singapura
”O” Level Test, ini nama UN untuk secondary school. ”O” Level Test adalah kependekan dari Ordinary Level Test. Bedanya dengan UN kita, UN mereka gak menentukan kelulusan seseorang karena, menurut Pemerintah Singapura, setiap orang punya kesempatan sama untuk melanjutkan pendidikan.
Jadi, buat pelajar yang udah duduk di kelas 4 Express ataupun yang di kelas 5 Normal Academic udah harus ngikutin ”O Level Test untuk lulus dari secondary school. Dalam ”O” Level Test ada tujuh pelajaran yang harus diikutin: lima mata pelajaran pokok dan dua mata pelajaran pilihan. Kelima pelajaran pokok itu adalah English, Mother Tongue, Matematika, IPA (Biologi, Kimia, Fisika), IPS (Sejarah, Sosiologi, Geografi), serta dua mata pelajaran, pilihan dari Food and Nutrition, IT, dan Design and Technology. Semua pelajaran tersebut punya nilai minimum.
Buat mereka yang gak bisa mendapatkan nilai minimum, tetap lulus. Tapi, di ijazah mereka akan ada nilai merah. Kalo mereka gak mau di ijazahnya ada nilai merah, mereka boleh ngulang satu tahun di kelas yang sama.
Setelah Secondary School
Masih ada satu lagi jenjang sebelum mereka masuk ke universitas, yaitu Centralised Institute atau Junior Colleges (tertiary education, persiapan menuju tingkat universitas). Tapi, buat mereka yang punya nilai bagus (poin 1 sampe 14) bisa langsung ke Junior College yang lamanya dua tahun.
Kalo mereka gak punya nilai dari poin yang disebutkan itu, mereka melanjutkan ke Centralised Institute yang waktunya lebih lama, yakni tiga tahun. Setelah itu mereka harus melewati ujian nasional yang namanya ”A” Level Test atau Advanced Level Test. Tes yang diberikan tentu aja lebih susah, secara udah mau masuk Universitas gitu.
Tapi, dengan banyaknya tes yang dilewatin, tentulah universitas di Singapura bisa mendapatkan calon mahasiswa yang oke punya! Karena penyaringan mahasiswa secara tak langsung dilakukan lewat sejumlah tes-tes itu.
For your information, soal-soal yang ada dalam setiap tes dibuat oleh Universitas Cambridge. Jadi, ijazah yang mereka dapetin pun bertaraf internasional, bisa digunakan untuk melanjutkan kuliah di mana saja, di seluruh dunia.... (TIM SMA Cakra Buana, Depok)